Makanan yang Tidak Boleh kamu Bawa pada Hantaran Pernikahan Jawa

Makanan-yang-Tidak-Boleh-kamu-Bawa-pada-Hantaran-Pernikahan-Jawa.jpg

Selain berisi kebutuhan pokok wanita, hantaran pernikahan juga termasuk makanan. Menurut adat Jawa, jenis makanan yang harus ada untuk seserahan adalah yang lengket dan manis. Ini merupakan makna dari sebuah harapan agar pasangan selalu lekat. Contohnya wajik ketan, kue, dodol, dan sejenisnya.

Nah, untuk larangan jenis makanan yang dibawa pada hantaran, sebenarnya tidak terlalu spesifik jenisnya. Hanya saja menurut  Murdjiati Gardjito, Guru Besar Ilmu dan Teknologi Pangan UGM, sebaiknya menghindari membawa makanan kebalikannya lengket dan manis, yakni asam dan pahit.

Jangan Bawa Makanan Ini dalam Hantaran Pernikahan

Berikut beberapa contoh yang bisa menambah gambaran dalam mempersiapkan hantaran.

1. Kedondong

Buah kedondong merupakan salah satu jenis buah yang rasa asamnya cukup pekat. Untuk beberapa acara, kedondong cocok dijadikan sebagai bahan mebuat rujak. Baik untuk rujak ketika acara tujuh bulanan kehamilan, atau khitanan di beberapa desa Jawa Tengah.

Akan tetapi, jika buah dengan biji berduri ini dijadikan sebagai hantaran rasanya kurang etis. Berdasarkan apa yang dikemukakan Murdjiati Gardjito, kedondong termasuk makanan dengan rasa asam yang tentu sebaiknya tidak dipilih sebagai hantaran, sekalipun kamu memiliki ladan kedondong yang luas.

2. Kue dengan Rasa Citrus  yang Berlebihan

Hantaran pernikahan

Ada beberapa jenis kue dengan rasa citrus yang lezat. Misalnya bolu jeruk, kue satu asam, kue nastar dengan kadar keasaman nanas yang tinggi, dan sejenisnya. Walaupun enak dan menyegarkan, tidak semua orang suka dengan rasa asam yang ditimbulkan dari jeruk, nanas, atau bahan essensial sejenis.

Tentu jika menilik pakem bahwa makanan untuk hantaran baiknya yang manis dan lengket, jenis kue-kue dengan rasa citrus berlebih sebaiknya dihindari. Kamu bisa menggantinya dengan bolu pandan, bolu caramel, dan sejenisnya.

3. Hantaran Pernikahan Olahan Daun Pepaya

Beberapa daerah di Jawa Tengah kerap membawa olahan sayur dalam hantaran pernikahan. Biasanya sayur matang tersebut dibawa ketika acara ngunduh mantu atau temu besan.

Ada banyak jenis olahan sayur yang bisa kamu pilih. Misalnya gudeg dengan rasa manis gurih. Sebaiknya hindari membawa makanan dengan rasa pahit. Misalnya olahan daun pepaya. Memang terkadang rasa pahitnya bisa dihilangkan. Akan tetapi dari ribuan menu makanan yang ada, sebaiknya cari menu lain untuk hantaran yang tidak pahit.

4. Garang Asam

Hantaran pernikahan

Selain olahan daun pepaya atau jenis makanan dengan rasa pahit lainnya, ada jenis olahan daging yang rasanya asam. Salah satunya garang asam. Makanan berbungkus daun pisang ini sangat lezat. Sensasi asam dari belimbing wuluh merupakan ciri khas yang ada pada makanan berbahan dasar ayam ini.

Akan tetapi, berdasarkan apa yang dituturkan oleh guru besar dari UGM di atas, ada baiknya cari makanan yang sifatnya lengket dan manis. Garang asam memang kudapan spesial, cocok untuk diberikan ke tamu atau orang spesial. Akan tetapi tidak begitu cocok untuk acara seserahan.

5. Parsel Buah dengan Isian Buah-buahan Asam

Parsel buah merupakan salah satu hal wajib yang dibawa calon mempelai laki-laki ketika lamaran. Bagi yang hendak membeli parsel buah, sebaiknya pilih benar-benar isiannya. Jangan tergiur harga murah tapi buah di dalamnya rata-rata asam.

Baca Juga: Inspirasi Macam-Macam Hantaran Pernikahan

Misalnya jika ada isian buah jeruk, pastikan jeruk yang dimasukkan jenisnya yang benar-benar manis. Beli parsel buah di toko yang sudah terkenal akan kualitasnya agar tidak mengecewakan keluarga pasangan.

Ada beberapa daerah di Jawa yang biasanya membawa pisang raja untuk seserahan. Pisang raja jika belum terlalu tua atau matang, rasa asamnya lebih dominan. Bagi kamu yang berencana ingin membawa pisang raja sebagai seserahan, pastikan pilih yang benar-benar matang agar tidak berasa asam.

6. Makanan Hantaran Pernikahan Berbahan Dasar Pare

Hantaran pernikahan

Sebenarnya sudah sedikit disinggung sebelumnya kalau makanan pahit tidak direkomendasikan dibawa sebagai seserahan. Untuk lebih spesifik lagi contoh makanan berasa pahit, salah satunya adalah pare. Memang jika diolah sedemikian rupa, rasa pahit pada jenis sayuran ini akan berubah menjadi lezat.

Biasanya pare dihidangkan sebagai salah satu menu pada makanan hajatan, terutama di daerah perkampungan. Walaupun lazim dihidangkan untuk tamu, ada baiknya tidak membawa olahan pare untuk seserahan. Jika memang ingin memberikan menu sayur, ganti dengan yang rasanya lebih netral untuk lebih amannya.

Beberapa contoh makanan di atas bisa menambah gambaran kamu dalam mempersiapkan hantaran. Hikmahnya menghindari membawa makanan seserahan yang asam dan pahit, bisa jadi agar makanan tersebut dapat dinikmati semua orang, sehingga semuanya turut merasakan kegembiraan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

scroll to top